Informasi Art Aktivis membombardir media sosial British Museum

Informasi Art Aktivis membombardir media sosial British Museum . Aktivis membombardir media sosial British Museum dengan seruan agar patung Pulau Paskah dikembalikan

British Museum menghadapi seruan baru untuk mengembalikan patung moai berukuran besar ke Pulau Paskah, yang dipicu oleh kampanye media sosial oleh aktivis Chili.

Pulau Paskah, yang dikenal sebagai Rapa Nui dalam bahasa lokal dan Isla de Pascua dalam bahasa Spanyol, adalah wilayah ketergantungan Chili di Samudra Pasifik yang terkenal dengan patung “moai” yang menghiasi lanskapnya.

Penduduk pulau mengukir struktur paleolitik raksasa berbentuk kepala manusia untuk memperingati nenek moyang mereka, dan percaya bahwa struktur tersebut mewakili inkarnasi kerabat yang telah meninggal.

Influencer media sosial Mike Milfort, yang memiliki 7,5 juta pengikut di TikTok, telah membuat sejumlah postingan tentang moai di British Museum, patung basal setinggi 8 kaki yang dikenal sebagai Hoa Hakananai’a (“teman yang hilang atau dicuri”) , yang diambil tanpa izin pada tahun 1868.
Kampanye tersebut menyebabkan membanjirnya komentar di postingan Instagram dari British Museum, dengan banyak komentar yang menyertakan frasa “Devuelvan el moai”, atau “kembalikan moai”.

Sebagai tanggapan, museum menonaktifkan komentar pada satu postingan, yang dibuat sehubungan dengan program penjangkauan pemuda museum.

“Komentar hanya dinonaktifkan pada satu postingan media sosial,” kata juru bicara museum kepada CNN dalam sebuah pernyataan, Senin.

Informasi Art Aktivis membombardir media sosial British Museum

Informasi Art Aktivis membombardir media sosial British Museum

Presiden Chili Gabriel Boric juga menyebutkan kampanye tersebut dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio lokal Radio Chiloé.
“Inggris harus mengembalikan moai tersebut kepada kami.” Kata Boric bulan lalu, saat berbincang tentang pariwisata di Chile.

Menurut British Museum, sekitar 887 moai didirikan antara tahun 1100 dan 1600 M.

Moai di London adalah satu dari hanya 14 moai yang terbuat dari basal. Disumbangkan ke museum oleh Ratu Victoria, yang menerimanya sebagai hadiah. Diperkirakan beratnya sekitar 4,6 ton.

Kampanye media sosial adalah tahap terbaru dalam upaya mengembalikan hal tersebut ke Pulau Paskah.
Pada bulan November 2018, gubernur pulau tersebut mendesak British Museum untuk mengembalikan patung tersebut. Dengan mengklaim bahwa orang Inggris “memiliki jiwa kita.”

Tarita Alarcón Rapu menyampaikan permohonan dengan penuh air mata ke Inggris. Mengungkapkan harapan bahwa pengaturan pinjaman dapat disetujui.

Kemudian, pada Juni 2019, delegasi museum melakukan perjalanan ke Pulau Paskah untuk membahas seruan pengembalian artefak terkenal tersebut.

Seorang juru bicara museum mengatakan kepada CNN bahwa inisiatif lain yang melibatkan perwakilan dari Pulau Paskah telah dilakukan di British Museum pada tahun 2022 dan 2023.