Astronot Info Bintang ‘kanibal’ yang mati terlihat dengan bekas luka logam setelah memakan sebagian dari sebuah planet

Astronot Info Bintang ‘kanibal’ yang mati terlihat dengan bekas luka logam setelah memakan sebagian dari sebuah planet . Bintang ‘kanibal’ yang mati terlihat dengan bekas luka logam setelah memakan sebagian dari sebuah planet

Para astronom telah melihat tanda yang tidak biasa bahwa bintang mati memangsa pecahan planet yang mengorbitnya: bekas luka logam di permukaan bintang. Pengungkapan ini menyoroti sifat dinamis sistem planet bahkan pada tahap akhir siklus hidup sebuah bintang – dan dapat meramalkan nasib tata surya kita, menurut para ilmuwan.

Planet terbentuk dari pusaran gas dan debu yang disebut piringan protoplanet yang mengelilingi bintang yang baru terbentuk. Namun seiring bertambahnya usia dan kematian bintang, objek bintang tersebut dapat memakan planet dan asteroid yang diciptakannya.

Para astronom mengamati bintang mati, yang dikenal sebagai katai putih, yang terletak sekitar 63 tahun cahaya dari Bumi menggunakan Teleskop Sangat Besar milik European Southern Observatory di Chili. Pengamatan tersebut mengungkapkan adanya fitur logam pada permukaan bintang yang ditentukan oleh para peneliti terkait dengan perubahan yang terdeteksi pada medan magnet bintang. Sebuah studi baru yang merinci observasi tersebut muncul Senin di The Astrophysical Journal Letters.

Astronot Info Bintang ‘kanibal’ yang mati terlihat dengan bekas luka logam setelah memakan sebagian dari sebuah planet

Astronot Info Bintang 'kanibal' yang mati terlihat dengan bekas luka logam setelah memakan sebagian dari sebuah planet

Katai putih, yang disebut WD 0816-310, adalah sisa-sisa bintang seukuran Bumi yang dulunya mirip Matahari kita tetapi lebih besar. Objek bintang tersebut memperoleh tanda gelap yang terlihat jelas di permukaannya, yang ternyata merupakan konsentrasi logam.

Koneksi magnetik
Saat bekerja dengan Very Large Telescope, tim mengandalkan instrumen FORS2, yang oleh para peneliti dianggap sebagai instrumen “pisau tentara Swiss”. Untuk menentukan bagaimana logam menjadi bagian dari bintang. FORS2 adalah kependekan dari Focal Reducer/low dispersion Spectrograph 2.

Saat para astronom mengamati bintang tersebut, mereka menyadari bahwa konsentrasi logam yang mereka deteksi berubah seiring rotasi bintang. Alih-alih tersebar di seluruh permukaan bintang seperti yang diperkirakan oleh teori astronomi, logam tersebut terfokus pada satu area. Kata rekan penulis studi John Landstreet, profesor emeritus fisika dan astronomi di Western University di Kanada, dalam sebuah pernyataan.  Katai putih, yang disebut WD 0816-310, adalah sisa-sisa bintang seukuran Bumi yang dulunya mirip Matahari kita tetapi lebih besar. Objek bintang tersebut memperoleh tanda gelap yang terlihat jelas di permukaannya, yang ternyata merupakan konsentrasi logam.