Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bukan cuma Shin Tae-yong dan Indra Sjafri

Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bukan cuma Shin Tae-yong dan Indra Sjafri .  Tidak hanya Shin Tae-yong dan Indra Sjafri, Pelatih Tim nasional Indonesia U-16 Panuti Mantan Pelatih Arema Indonesia
Nova Arianto membuka suara masalah sosok-sosok pelatih yang memengaruhi style dan sistem pelatihannya.

Pelatih kelahiran 4 November 1979 itu sebelumnya sempat bekerja sama dengan Dejan di Pelita Bandung Raya. Saat itu, Dejan sebagai pelatih, sedangkan Nova jadi pemain dan salah satunya pendamping Dejan di team kepelatihan.

. Pada penyiapan awalnya, setiap hari didalamnya lari dan gym saat itu. Tetapi, hasilnya, dapat kita saksikan saat itu hasilnya Pelita Bandung Raya lolos sampai di semi-final,” kata Nova, dalam siniar di saluran Sport77 Official.

Tidak hanya Shin Tae-yong dan Indra Sjafri, Pelatih Tim nasional Indonesia U-16 Panuti Mantan Pelatih Arema Indonesia
Nova Arianto saat pimpin sesion latihan Tim nasional Indonesia U-16. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Bola.net – Nova Arianto membuka suara masalah sosok-sosok pelatih yang memengaruhi style dan sistem pelatihannya.

Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bukan cuma Shin Tae-yong dan Indra Sjafri

Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bukan cuma Shin Tae-yong dan Indra Sjafri

Pelatih kelahiran 4 November 1979 itu sebelumnya sempat bekerja sama dengan Dejan di Pelita Bandung Raya. Saat itu, Dejan sebagai pelatih, sedangkan Nova jadi pemain dan salah satunya pendamping Dejan di team kepelatihan.
Pada penyiapan awalnya, setiap hari didalamnya lari dan gym saat itu. Tetapi, hasilnya, dapat kita saksikan saat itu hasilnya Pelita Bandung Raya lolos sampai di semi-final,” kata Nova, dalam siniar di saluran Sport77 Official.
Menurut Nova, sepak bola di Indonesia membutuhkan sistem latihan berlainan dibandingkan di Eropa. Ini, menurut salah seorang bekas pemain belakang terbaik di Indonesia itu, karena ada ketidaksamaan psikis dengan pesepak bola di luar negeri.

“Pemain Indonesia perlu latihan yang sistem tidak dapat dengan bola. Contoh kita di games. Jika di Eropa, kita baginya, waktu bertahan, mereka harus sprint lari. Saat serang harus turut lari. Jika di Indonesia, saat yang depan serang, yang belakang jalan saja. Secara fisik kan tidak dapat. Ada yang sprint, ada yang hanya jalan . Maka, fisiknya tidak dapat,” papar Nova.

Selainnya Dejan Antonic, menurut Nova, ada dua figur yang lain memengaruhi sistem pelatihannya. Dua figur lain itu ialah Indra Sjafri dan Shin Tae-yong.