Kalah dari Palace membuat Man United menggali kedalaman baru Liga Premier

Kalah dari Palace membuat Man United menggali kedalaman baru Liga Premier. Kekalahannya dengan Palace membuat Man United mengeruk kedalaman baru Liga Premier
Ini jadi musim terjelek yang dulu pernah dirasakan Manchester United di Liga Premier. Dan Crystal Palace menolong menggerakkan mereka ke lajur yang muram saat mereka singkirkan team bimbingan Erik ten Hag dengan kemenangan menguasai 4-0 di Selhurst Park di hari Senin.

Tuan-rumah mengeksplorasi musuh mereka yang diterpa luka. Memakai gabungan performa baru mereka dan kadangkala bermain sama mereka seperti kucing yang bermain-main dengan seutas tali. Mereka secara nyaman menaklukkan team Ten Hag yang dikepung karena performa gempuran kejam yang hebat yang dipelopori oleh trio cemerlang mereka di muka Michael Olise , Eberechi Eze dan Jean-Philippe Mateta.
Ten Hag sudah berusaha menantang daftar luka yang semakin bertambah di United musim ini, dan Bruno Fernandes , Harry Maguire . Dan Scott McTominay semua menambahkan tim yang mangkir mendekati perjalanan ke London Selatan ini. Mangkirnya mereka bermakna Casemiro dan Jonny Evans jadi gabungan bek tengah ke-14 yang di turunkan oleh Ten Hag musim ini saat dia berusaha menangani sela itu.

Kalah dari Palace membuat Man United menggali kedalaman baru Liga Premier

Kalah dari Palace membuat Man United menggali kedalaman baru Liga Premier

Tetapi Evans dan Casemiro terlihat kalah dan tidak sanggup menyaingi gerakan dan kecerdasan musuh mereka yang optimis dan inovatif. Olise menyelesaikannya dengan 2 gol — Palace yang pertama dan ke-4 — dan semestinya dapat cetak semakin banyak . Mateta cetak gol cemerlang di set pertama. Dan Tyrick Mitchell cetak gol yang lain di set ke-2 .

Pemeriksaan postmortem akan beringas dari pemikiran Manchester United. Bila mereka melihat lagi kutipan dari “Ref-Cam” wasit Jarred Gillet, karena itu itu akan memberi alternative yang baik untuk “Project Penyihir Blair”. Susah untuk tentukan secara tepat satu tempat di mana mereka terpecah iris — ini ialah penyerahan diri dengan lengkap. Dan cuma sedikit yang berusaha lebih keras dibanding Casemiro yang eksper, yang tampil jelek. Ia betul-betul siap untuk cetak gol pembuka Palace lewat Olise. Dan bersalah karena terjerat dalam bola untuk gol ke-2  dan ke-4.

Tetapi perjuangannya cuma terjadi pada peristiwa yang dirasa seperti peristiwa: sebuah rasa malu yang dapat percepat perlakuan diakhir musim dari pemilik minoritas baru United, Sir Jim Ratcliffe. Ini terang adalah titik nadir dari kampanye yang jelek. Ada ketidakjelasan yang telah berjalan lama berkenaan masa datang Ten Hag di club – tidak ada support dari pimpinan baru – dan walau United tetap mempunyai final Piala FA untuk ditunggukan. Ini ialah realita yang beringas.