Israel menegaskan pasukannya berada di Rafah tengah

Israel menegaskan pasukannya berada di Rafah tengah. Israel memperjelas pasukannya ada di Rafah tengah, melawan hujatan internasional atas operasi di kota Gaza selatan

Militer Israel ada di pusat Rafah, begitu verifikasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada sebuah pengakuan di hari Jumat, walaupun ada kekuatiran dan amarah internasional atas operasi militernya di kota paling selatan Gaza.

Pengakuan IDF mengonfirmasi apa yang disebutkan oleh beberapa saksi mata ke CNN awal minggu ini. Saat tank-tank itu kelihatan di pusat Rafah untuk pertamanya kali semenjak masuk kota itu awalnya bulan ini.

Di hari Rabu, militer Israel menjelaskan sudah memutuskan “kontrol operasional” atas Koridor Philadelphi, zone penyangga sepanjang 14 km (8,7 mil) disebelah Palestina di tepian Mesir-Gaza.

Akses pada service handphone di Rafah terputus di hari Kamis karena gempuran Israel yang berjalan, kata perusahaan telekomunikasi Palestina Jawwal pada sebuah pengakuan.

Gempuran Israel ke Rafah di awal Mei mengidentifikasi babak baru dalam perangnya menantang Hamas di Gaza. Yang sudah tewaskan lebih dari 36.000 masyarakat Palestina, menurut petinggi kesehatan di daerah itu, membuat beberapa warga di lajur itu pindah dan memacu musibah kemanusiaan yang menakutkan. instansi internasional.
Sepanjang akhir minggu. Israel memperlancar gempuran udara pada kamp evakuasi di kota itu, tewaskan beberapa puluh orang dan memunculkan amarah global. Gempuran itu tewaskan dua pimpinan Hamas, kata Israel.

Israel menegaskan pasukannya berada di Rafah tengah

Israel menegaskan pasukannya berada di Rafah tengah

Rekaman yang didapat CNN memperlihatkan kamp itu kebakar, dan beberapa pria, wanita. Dan beberapa anak dengan cemas berusaha cari pelindungan dari gempuran malam hari. Mayat yang kebakar, termasuk beberapa anak, kelihatan diambil oleh team penyelamat dari puing-puing.

“Kata ironis bahkan juga tidak dapat menggambarkannya.” Kata Wakil Presiden AS Kamala Harris mengenai kejadian di hari Selasa. Tetapi baik ia atau Presiden Joe Biden tidak menjelaskan gempuran itu melalui garis merah untuk memperoleh support AS.

Biden menjelaskan pada sebuah interviu dengan CNN awalnya bulan ini jika ia tidak meluluskan senjata tertentu AS dipakai dalam gempuran besar di Rafah.

Verifikasi kedatangan IDF di Rafah tengah terjadi saat mereka mengatakan sudah akhiri operasi di Jabalya timur. Di utara Lajur Gaza.